4 Desember 2009



AIR LANGIT


Langit sore hari ini mendung
Dan mungkin sebentar lagi akan turun hujan
Diatas sana...awan bergejolak tak tentu arah melayang-layang
Mereka kelabu, abu-abu namun agak hitam, mungkin mereka sedang muram
Muram juga sekarang hati yang kini diderita tuan

Benar saja...
Satu...diikuti ratusan juta lainnya air langit jatuh
Menghujam semua...semua yang berada di bawahnya

Sejenak kupejamkan kedua mata...
Sambil juga kuciumi aroma...
Bau itu...
Bau debu
Juga bau tanah yang menyengat hebat
Masuk liar ke dalam lubang hidungku
Mereka bekerja mempengaruhi fikiranku
Juga merusak perasaanku
Namun kubiarkan mereka berada disini terlalu lama...
Karna mereka seolah memberikan ketenangan batin
Juga memberiku ketenangan setelah semuanya yang kualami

Segera kulepaskan kedua mataku...
Namun dengan perlahan-lahan...
Melihatmu...
Wajahmu terlukis di langit kelabu
Juga ditemani dengan rintik-rintik gerimis yang sedemikian cepat jatuh tak sabar

Dan aku pasti ingat sosok itu
Garis wajah itu...
Senyum itu...
Dan aku bahagia melihat kau berbinar seperti itu

Tapi hanya sesaat...cahaya kilat membuat wajahmu hilang dari pandanganku
Mungkin terbang bersama rombongan burung yang sedari tadi hinggap di ranting-ranting pepohonan itu
Sebenarnya mereka memilih untuk tak pergi...karna disanalah mereka merasa nyaman
Tapi karna sesuatu keadaan yang membuat mereka memilih untuk pergi jauh...

Aku suka bau tanah ketika saat hujan turun
Aku suka hujan...karna rintik-rintik air yang jatuh menimpaku membuatku tenang
Aku suka hujan...karna disanalah aku begitu menikmatinya
Aku suka hujan...karna disanalah aku melihatmu kembali
Aku suka hujan...karna disanalah wajahmu berbinar
Aku suka hujan...karna disanalah senyummu berada
Aku suka hujan...karna aku suka suasananya
Aku suka hujan...karna aku begitu menikmatinya

Jakarta, 29-11-2009

0 komentar: