22 April 2009

MEMORIMU PRIA FLAMBOYAN
Sajakku bersuara.....
Minggu pagi.....
Massa ini jangan cepat pergi, tolong tambah lagi. Sini, kembalikan lagi.....
Sajakku mulai berkata.....
Pria flamboyan muda duduk tenang depan taman
Pangku tangan, mata tuju depan
Setelan baju senam seadanya milik ia, pakainya sekarang
Sangat dinikmatinya sekarang ia, dilepaskannya fikirannya sekarang melayang
Semua larut jadi satu
Tidak.....seharusnya mereka tidak begitu, buakn itu
Tidak hanya satu
Coba lihat, ingat-ingat
Apa yang kuingat-ingat, lihat.....
Coba dengar, hantar
Apa yang kuhantar, dengar.....
Coba rasakan, jelaskan
Apa yang kujelaskan, rasakan.....
Sangat muda, mungl-mungil, lari-lari hajar bola sana-sini
Nun jauh puluhan tahun lalu itu aku
Kini, zaman ini, mereka main di depan taman, diatas rumput, dibawah saksi mati dua patung tugu tani
Asyik sekali terus seperti ini, mereka mau lagi, maka kembalikan itu
Sangat tua, kulit jadi keriput, lari-lari kecil-kecil, itu aka-aka, itu aki-aki
Nun jauh puluhan tahun lalu itu aku
Sekuat tenaga sedang lawan penyakit usia, tolong cepat-cepat kalian pergi
Seperti ini jadi menderita sekali, mereka tidak mau ini, jangan kembalikan atau tambah itu, tapi kembalikan
masa muda milikku
Sudah dewasa, mata tegas, gerak tangkas, lari-lari panjang-panjang, juga lebar-lebar
Sekarang ini itu aku. Ya.....jelas-jelas itu aku
Lelah sekali sudah lari. Tapi sedang lari itu sebayaku
Kucur air basahi wajahku tapi sudah redam. Namun sebayaku sekarang ini sebaliknya, namun kini aku, sebayaku
sehat sehat badan jadi lebih bugar
Sudah dewasa, mata keranjang, kumpul duduk tenang, suit-suit kecil sedang jahil
Sekarang ini itu juga aku. Ah.....tetapi tidak.....aku tal' seperti itu, seperti kalian, sepertimu.
Goda nona-nona jalan bohai, ini normal, kami lagi nakal
Nafsu sekali, buas sekali mereka itu, kalian itu, engkau itu, kamu itu
Kini diam, mata pilih meram
Kini jadi kelam, disengaja layaknya malam
Suara itu, sedang menjerit-jerit ramai laju kuda-kuda lekat badan besi
Suara itu, hembusan angin masuk aku rasa, nyaman, tenang sekali
Nona digoda itu, kini jadi semampai, wajahnya terkesan familiar
Aku tahu dia dulu, sama-sama duduk dengan seragam sam putih biru, tapi tak' kenal, berjilbab,
tapi kini rambut terurai panjang, ikal, jadi beda tapi menawan
Namun sesalku kenapa lepas, tak lindungi lagi tubuhmu sebagian
Bidik mereka, engkau nona setiap langkahmu jadi sasaran liar
Kutemui nona satu lagi, jadi melendung maju perutmu kini nak'
Ah.....kutebak, sudah hampir bulan rupanya
Aku tahu dia dulu, sama-sama duduk dengan seragam putih biru, namun ia menjabat primadona
Ah.....sayang, engkau sekarang melaksanakan tugas wanita beranak-pinak
Sudah lihat, ingat-ingat
Apa yang ku ingat-ingat sudah engkau lihat.....
Sudah dengar, hantar
Apa yang ku hantar sudah engkau dengar
Sudah rasakan, jelaskan
Apa yang ku rasakan sudah ku jelaskan....
Sajakku membisu.....
Tak mau keluar, sajakku punya pintu, sudah tertutup dengan kerasnya batu
Tak lagi berkata, tutup mulut, diam, sudah selesai rupanya
Sajakku berhenti, akhirnya....


read more
HIDUPKU TUAN
Jika hidup berarti kesenangan
Aku pilih.....
Jika hidup sebagian besar hanya kesulitan
Mengapa tidak ?. Aku pilih.....
Jika hidup dua itu berbagi bagian
Ini takdir, tentu aku pilih....
Begitu takdir. Kenapa kau ragukan ?
Jangan tendang, jangan tinju melawan arus, ini sudah seharusnya
Kenapa kau ini !. Jangaaaaan.....
Semua.....lapangkan, sama-ratakan, ikhlaskan. Itu kebenarannya
Bagai oase padang pasir hidupmu tuan
Terengah-engah julur lidah, peras keringat mencapai ilusi kesenangan
Tetapi sadis. Tuan hanya sendiri
Berlari-lari kejar mimpi, terus saja lari kenapa harus berhenti ?
Hidup tuan tak' hanya mengenyangkan perut dengan makan
Tuan tentu senang mewujudkan tal' hanya pangan bukan
Bagai bosan hidup tuan kini.....
Kenapa tersendat-sendat berjalan menyeret-nyeret beban jika tuan bisa berlari ?
Kesempatan datanglah.... Tuan akan mau ambil
Nah begitu, tuan segera lekas jemput mimpi yang sekarang tak' ada hasil, nihil
Bagai jadi senang bukan main hidup tuan nanti
Tuan tanam dari bibit sulit, sejak ia kecil tetap berusaha tuan tumbuhkan
Panen raya nanti kau tuan
Ah.....Ini hanya penyegar. Penyegar mimpi yang aku, tuan ini tak' inginkan mati

read more
HIDUP
Hidup adalah satu
Banyak arah yang tak' menentu
Sekali tegak semua akan tertuju
Sekali jatuh semua akan mati kutu

read more
PISAH
Di suatu malam kutemui tangis tersedu sedan
Pekik hati terlalu sakit menampung emosi
Ia bilang. "Lebih baik kita pergi". "Pisah". Teriaknya bukan main
"Jangan". Ujar pria. "Kita belahan jiwa". Ujarnya pelan, penuh kasih sayang, usahanya tahan diri
"Materi kita punya, kian karut-marut terbabat habis ekonomi wajib"
"Terengah-engah julur jalani semua menjulur lidah, habis sudah"
"Kita masih punya segalanya, kita masih punya adab"
"Lihat !. Jalan masih panjang, walau terlihat kosong, tetapi kita masih punya arah"
"Pisah". Teriaknya lagi, tetapi sudah jinak
"Tenangkan dirimu sayang. Aku masih cinta"
"Tetapi aku muak"
"Sudahlah.....Aku masih cinta"

read more
MIMPI GILA
Seisi full tong hidup dipadati gelembung-gelembung mimpi
Hidup masih terus berlanjut....
Aku membuat adonan menu gila bercampur bumbu imajinasi
"Kau sudah gila". Sebut ia dengan perlahan suatu hari
Maih terus berlanjut....
Aku mau terus hirup banyak oksigen Co2
Biarpun susah payah kutemui esok
Aku takkan pilih pergi meski berganti era
Labuhanku kan kusandarkan di sebuah dermaga ramai, berpesta tanpa arak
Matikku takkan kutemui
Sudah kubilang bukan ?. Aku ingin hirup lebih banyak oksigen Co2
Pukulan sadar menghantam punggungku kala masih terpenjara khayalan sepi
"Sadar lah". Ketus makhluk tak berwujud berujar lagi, dua kali, kali ini dengan tega

Tak ayal, walau babak belur mengejar
Takkan pantang menyerah aku pilih
Meski tak lekas sembuh, tubuh ini pun belum segar
Sampai terwujud mimpi aku pilih

Sudah kubilang bukan, aku mau hidup lama
Hirup oksigen Co2

Hidup masih terus berlanjut.....

read more

21 April 2009

UNTUK SEKARANG

Waktu.....

Kita bawa langkah ini tiba
Sudah disini jangan mengeluh
Nyatanya kini, jalani saja
Jangan pernah berfikir untuk kalah, kita menang, rengkuh.....

Kita bawa langkah ini belum tiba
Sampai fajar nanti selanjutnya
Ini belum saatnya.....
Ini belum waktunya.....

Waktu.....

Hari sekarang adalah hari sekarang
Nyata kini kita terjang
Sudah juara baru saja, kemarin
Jangan lupa jadi juara lagi, teruskan

Dan karna waktu.....

Hari esok adalah hari esok
Buta kini kita singkirkan
Tunggu jadi besok
Jadi tak perlu fikirkan




read more
GADIS ILUSI GILA

Perihal bayang gadis dalam otak
Melihat wajahmu setiap waktu dalam sekejap
Pacu jantungku jadi kian berdetak
Tak' kusadari apakah gadis adalah arti sederhana dalam cinta,
walau seisi hati tak' kusadari kian pengap

read more
CHAIRIL ANWAR

Tinggal sisa-sisa kenangan kau
Kubaca sajakmu, rupanya jadi sedang merayu
Kau hidup dalam segala kata kau punya
Semangat-semangat itu, alirmu dalam ini jiwa

Siapa sangka
Telah tiada
Tapi tancap kau penuh sekali dalam bentuk rupa, dalam kata
Sampai saat ini, lantang sajak-sajak kau teriak-teriak bebas, liar, merdeka

read more
SEMUA INI APA

Tak' tahu ini apa
Bukan puisi bukan syair
Yang kutahu ini kumpulan kata
Coba beritahu, aku takkan lagi berfikir

Tak' mengerti ini apa
Bukan drama bukan sajak
Yang kutahu semua ini cerita
Coba beritahu, aku takkan menolak

Tak' peduli ini apa
Yang penting tak' banyak bicara

Tak' peduli ini apa
Yang penting tak' rewel bersuara

Tak' peduli ini apa
Yang kumau kutulis, harapku terkesan selalu ada







read more